01 Agustus, 2009

cerpen:SENANDUNG CINTA YANG TELAH MATI

Aku menatap seorang gadis manis dari balik jendela kelasku. Mungkin dia gadis termanis di dunia yang pernah kulihat. Aku bertanya pada teman di sampingku.
“indra, kamu kenal sama dia?” sambil menunjuk seorang gadis yang sedang membaca buku pelajaran di bawah pohon yang rindang.
“engga. Kenapa?kamu naksir ya sama dia...???” tanya Indra sedikit menggoda.
“hehehe..sedikit.”
“mau dikit, mau banyak, sama aja tau...udah Aku mau ke perpus dulu, kamu mau ikut enggak?” dia bertanya sambil beranjak dari tempat duduknya
“enggak ah, Aku masih betah duduk disini”
Indra pun pergi sendiri.

Ketika seseorang dihinggapi rasa cinta
Sulit untuk menebak apa yang akan dia lAkukan
Karena cinta bisa merubah suatu yang tak mungkin jadi nyata

=======000=======

2 bulan sudah waktu berjalan ketika Aku pertama kali melihat gadis itu. Kini dia sudah menjadi pacarku. Namanya Erni, tepatnya Erni fitriyana. Dia anak kelas XI IPA 2. dia orangnya baik, supel, ramah, cerdas dan yang lebih penting lagi dia cantik. Kulitnya yang putih ditambah perawakannya yang bisa di bilang tinggi untuk anak perempuan seumuran dia.
Waktu pertama kali dekat dengan dia, ternyata bukan Aku saja yang ngincer dia, banyak cowok lain yang naksir sama dia.
Ada juga yang bilang kalau dia itu orangnya bermuka dua, kalau di depan orang lain gini, tapi di depan orang yang lainnya lagi gitu. Tapi Aku gak perduli, toh itu semua enggak pernah terbukti ketika dia dengan Aku.
Rrrrrr....Rrrrrr..
Handphoneku bergetar, kulihat dilayar ada pesan dari restu, temanku waktu SMP.

From: Restu_Gobel.

Ki, kamu mau ikut ga?

Tak lebih dari satu menit Aku membalas pesan.

To: Riki_panjul

Kemana???

Aku menekan tombol send.
Tidak lama kemudian pesan balasan dari Restu masuk..

From: Restu_Gobel

Anak2 waktu smp kita
Mau ngdain reuni, kmu ikut ga?
Klo mau, Aku tunggu di rmh.

Sepertinya Aku gak perlu balas pesan itu. Aku langsung berangkat mengendarai motor kesayanganku. Tapi ditengah jalan, Aku seperti melihat seseorang yang sangat kukenal, dia seperti Erni. Tapi dia langsung masuk ke mobil sedan hitam bersama seorang pria yang mendampinginya. Cepat ku tepis prasangka itu.Mungkin Aku hanya berhalusinasi, karena hari ini dia belum membalas pesan yang kukirim tadi pagi.
Beberapa menit kemudian, Aku sampai di rumah Restu, lalu kami berangkat bersama.


=========000=========

Dua minggu setelah acara reuni itu, sikap Erni jadi berbeda. Dia mulai jarang membalas pesan dariku. Padahal biasanya dia yang kirim pesan duluan. Atau ketika kita sedang berdua, biasanya dia akan bercerita panjang lebar tentang apa yang telah dia alami seharian itu, atau jika hari libur, dia selalu datang kerumahku hanya untuk sekedar bermanja-manja. Tapi sekarang, diajak bertemu pun susahnya bukan main. Ada aja alasannya untuk menghindar. Suatu ketika Aku pernah bertanya padanya tentang sikapnya itu, tapi dia malah mengalihkan pembicaraan pada topik lain.
Pulang sekolah. Seperti biasa, Aku akan mengantarkannya pulang, tapi kali ini tidak. Dia bilang ada acara habis pulang sekolah di sekolah. Aku menawarkan untuk menjemputnya jika sudah selesai. Tapi dia menolak dengan alasan dia akan pulang dengan temannya.
Akhirnya, Aku pun pulang sendiri.

========000=========

Esoknya Aku mendengar berita yang kurang baik.
“Ki, kamu sudah putus sama Erni??” tanya Winda teman sekelasku.
Aku menggelengkan kepala
“belum, memangnya kenapa? Nungguin Aku jomblo ya?hehe..”
“enak aja. kamu bukan type Aku, tahu” jawab Winda ketus
“terus kenapa?”
TanyAku heran
“enggak. Soalnya kemarin waktu pulang sekolah, dia di jemput sama orang lain. Kayanya anak kuliahan gitu, dia mengendarai mobil sedan hitam. tapi mungkin itu saudaranya atau kakaknya kali ya? Ya sudah Aku mau ke kantin dulu” winda pergi kekantin
Setahu Aku Erni enggak punya kakak yang kuliahan, semua kakaknya kan sudah menikah. Terus, kalau saudaranya? Kan pada jauh, enggak ada yang dekat, lagian kalau mau di jemput sama saudaranya biasanya dia bilang.
Aku harus cari tahu sendiri.

TEEET.....TEEET.......
Bel pulang sekolah berbunyi. Aku pulang agak telat karena di sekolah ada rapat antar ketua kelas. Kebetulan kelas XI IPA 1, yaitu kelas Aku, ketua kelasnya sakit. Jadi terpaksa Aku sebagai wakil, yang menggantikannya.
Rapat berjalan lancar. Hanya membahas masalah program OSIS yang akan diadakan bulan ini. Rencananya sekolah kami akan mengadakan bakti sosial ke salah satu panti asuhan di kota kami, jadi kami akan menggalang dana, selain dari sponsor kami juga meminta dari para murid, guru, dan donatur.
Tepat pukul 16.00, tak terasa rapat berjalan selama 2 jam. Pantas perutku terasa lapar sekali. Aku mulai memarkir motor dan menghidupkan mesinnya. Aku melaju agak kencang. Tapi, beberapa menit kemudian ketika Aku sedang melaju agak perlahan, Aku melihat mobil sedan hitam yang dahulu seperti membawa Erni, terparkir di depan sebuah salon kecantikan. Aku sengaja memengkolkan motorku ke trotoar, lalu mengawasi mobil itu agak jauh dari salon itu. Rasa laparku seketika menjadi hilang, berubah menjadi rasa penasaran. Tidak lama kemudian, ada dua orang yang menghampiri mobil itu, mereka seperti seorang kekasih. Bergandengan tangan dengan mesra. Terkadang yang lelaki mencium kening perempuan itu. yang satu seorang pria berperawakan atletis,dan jelas sekali Aku tak mengenalnya. Yang satunya lagi, seorang cewek dengan...tunggu, sepertinya Aku mengenalnya, iya...itu Erni..tidak salah lagi. Matanya, rambutnya, serta kantong yang selalu dia bawa jika sedang ku ajak kencan, dia Erni yang selama ini Aku cintai dan Aku percaya. Aku tak percaya dia tega melAkukan ini di belakangku. Aku terus mengaawasi mereka dari trotoar. Sinar matahari sore itu seperti lebih panas dari biasanya. Ribuan pedang seolah menusuk tepat ke ulu hatiku, sakit!!.
Aku menggeram dan ku starter motorku lalu menggas dengan sekuat tenaga. Tiba-tiba matAku berkunang-kunang, dan pandanganku gelap. Selanjutnya Aku tak tahu apa yang terjadi.


Terdiam dalam sepi
Menatap tajam pada langit
Tenang namun sakit
Hati yang sempat terukir sebuah nama
Kini hancur luluh berkeping-keping
Memang dunia ini belum berakhir, namun kiamat telah datang padAku.

=========000==========

Aku melihat sekelilingku
Kulihat Seorang wanita berumur sekitar 38 menangis disisi seorang leleki sepertinya suaminya..
“dimana ini??”Aku berkata lirih
Wanita itu langsung menghambur ke sisi tempat tidurku.
“kamu sudah siuman, nak?”
Kulihat mata perempuan itu bengkak.
“siapa kamu??dimana ini??”
Tanyaku kembali masih kebingungan, Aku mencoba bangkit tapi Aku tak sanggup, seluruh badanku sakit, terutama bagian kepala.
“kamu kecelakaan nak, kamu sudah 5 hari tak sadarkan diri..hiks..hiks..”
Wanita itu menjelaskan sambil menangis.
Kulihat pintu terbuka, seorang pria berbaju putih masuk. Dan mengontrol keadaan fisikku
“Usahakan jangan terlalu banyak bergerak, dia mengalami amnesia karena benturang keras di kepalanya.”
“Baik pak..” jawab lelaki yang sedari tadi menemaniku itu pelan.
Setelah itu dokter itu memberikan sesuatu pada ayahku, Aku tak tahu apa yang terjadi selanjutnya karena setelah itu matAku kembali berkunang-kunang, dan pandanganku kembali gelap.


========000========


Aku sudah berada dirumah sakit ini selama 2 minggu. Aku masih tak bisa mengingat siapa Aku? Perempuan dan lelaki itu?apakah dia orang tuAku?. Tiba-tiba, pintu terbuka, seorang wanita cantik berkulit putih muncul dari balik pintu itu. Dia mulai mendekat, lalu dia menangis.
“maafkan Aku, Ki,”
“Apa? Maaf? Siapa kamu? Aku bahkan tak mengenalmu?” tanyaku masih heran. Kebetulan wanita yang selalu mendampingiku dan mengAku sebagai ibuku itu sedang keluar untuk mencari makanan.
Tapi, sepertinya wanita itu tak perduli dengan pertanyaanku, dia seperti menceritakan dirinya, dengan seorang pria bernama Reza, dia mulai bercerita sambil menangis, Reza bukan orang baik-baik, mulanya, wanita itu bertemu dengan Reza ketika acara ulang tahun temannya. Lalu mereka berdua berkenalan,
“sampai akhirnya Aku mulai melupakanmu, Aku memang salah.”
Dia berhenti sejenak, tangisnya mulai mereda.
“ Tapi pada suatu hari, dia mencoba untuk memperkosa Aku, Aku pun berteriak minta tolong, untung ada seorang bapak yang menyelamatkan kehormatanku, sampai disitu Aku tak pernah berjumpa dengannya lagi”
Dia kembali berhenti, lalu dia berkata lirih
“ Sekarang maukah kamu memaafkan Aku?” tanya wanita itu, matanya memancarkan rasa bersalah yang sangat besar.
Aku seperti ingat sesuatu, Aku berusaha untuk mengingatnya, tapi mataku kembali berkunang-kunang dan gelap.
Aku di bawa ke ruang UGD, menurut dokter Aku mengalami pendarahan di otak karena terlalu berpikir keras. Setelah itu.orang-orang berbaju putih sibuk. Dan kemudian......

PIIIII...............

Parameter pengukur detak jantungku mengeluarkan bunyi yang sangat panjang.

======000======


Aku melihat jasadku dari atas langit
Di usung dalam keranda mayat yang bertabur bunga kesedihan
Aku tak tahu...
Apakah Aku benar-benar mati??

Cahaya lilin seolah mengantarkan jasadku ke liang lahat
Gemericik hujan seolah menyanyikan lagu kematian untukku

Bahkan beribu-ribu malaikat kematian berkeliaran diatas pemakamanku
Sambil tertawa terkekeh-kekeh, puas dengan kematianku


Malam itu seperti begitu mencekam.
Akhirnya Aku ingat semuanya.
Aku melihat orang tuAku menangis, tak percaya ini semua terjadi.
Berpuluh-puluh orang mengantarkan Aku menuju tempat peristirahatan terakhirku
Kulihat diantara mereka ada Erni dan teman-temanku.
“Aku telah memaafkan mu sayang”
tapi percumah
Walaupun Aku berteriak tak akan ada yang mendengarnya.

Lalu seseorang berjubah hitam menarik kasar tubuhku...
Ah...maaf Aku lupa, Aku sudah mati.
Bukan tubuhku, melainkan nyawAku keatas.
==========000===========

KASIH MAKAN HAMSTER NYOK!!!!

AVENGED SEVENFOLD

music

Get More Songs & Codes at www.stafaband.info